Kab.Bogor –ParpanNews.com Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor ke-180 kembali digelar dengan penuh kekhidmatan pada Senin malam (28 Juli 2025), bertempat di Rumah Yatim Piatu Baitul Qurro, Gintung Cilejet. Acara ini juga menjadi bagian dari ikhtiar dakwah kultural Nahdlatul Ulama dalam menjaga spiritualitas dan mempererat tali sosial masyarakat.
Dihadiri oleh tokoh pemerintahan, agama, pemuda, dan masyarakat, majelis ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan ketahanan lokal.
Daftar Kehadiran Tokoh Undangan:
- Camat Parungpanjang – Drs. Chairuka Judhyanto Nugroho, M.Si
- Kepala Desa Gintung Cilejet – H. Mukmin
- Ketua Ranting NU Desa Gintung Cilejet
- Ketua Forum Komite Sekolah Parungpanjang – Hilman Nurjaman
- Ranting GP Ansor Gincil (Gintung Cilejet)
- MUI Desa Gintung Cilejet
- Tokoh Masyarakat Desa Gintung Cilejet
- Anggota GP Ansor dan Banser Parungpanjang
- Anggota KNPI dan Pemuda Nahdliyin
Sambutan Tuan Rumah Yayat Supriatna: Pengajian Sebagai Nafas Gerakan Pemuda NU
Mengawali acara, Yayat Supriatna, S.Pd.I selaku tuan rumah dan Sekretaris GP Ansor Parungpanjang, menyampaikan pentingnya menjaga kesinambungan MDS sebagai wadah ruhani dan penguatan karakter kader. Ia menyebutkan bahwa kehadiran rutin sahabat-sahabat Ansor dalam majelis ini adalah bukti kekuatan istiqomah dan semangat perjuangan di tingkat akar rumput.
“Sudah 180 kali kita istiqomah hadir dalam majelis ini. Ini bukan sekadar acara, tapi inilah ruh kita. Semakin sering kita hadir, semakin kuat kita dalam barisan pengabdian untuk agama dan bangsa,” ujarnya.
Yayat juga menegaskan bahwa pengajian harus menjadi lebih dari sekadar ritual—ia harus menjadi media untuk membangun solidaritas, menyatukan energi, dan merespon kebutuhan umat secara nyata.
Sambutan Camat Parungpanjang: Sambut Agustus dengan Gerakan dan Mandiri Pangan
Selanjutnya, Camat Parungpanjang, Drs. Chairuka Judhyanto Nugroho, M.Si, memberikan sambutan yang mengapresiasi peran GP Ansor dalam menjaga stabilitas sosial dan semangat keagamaan.
“GP Ansor tidak hanya menjaga dzikir, tapi juga menjaga kehidupan sosial di masyarakat. Ini harus terus hidup di desa-desa kita,” ujarnya.
Menjelang bulan Agustus, beliau mengajak seluruh unsur masyarakat untuk menyambut HUT RI ke-80 dengan semangat gotong royong dan kegiatan yang membangkitkan kesadaran kebangsaan.
Ia juga menegaskan bahwa kemandirian pertanian harus menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Parungpanjang punya tanah, punya tenaga, dan punya semangat. Mari kita bangun desa mandiri pangan. Ketahanan ekonomi dimulai dari sawah, dari ladang, dari kebun-kebun kita sendiri,” tegasnya.
Sambutan Kepala Desa H. Mukmin: Majelis Ini Simbol Persatuan Umat
Dalam penutup sesi sambutan, Kepala Desa Gintung Cilejet, H. Mukmin, menyampaikan bahwa pengajian ini telah menjadi simbol kekompakan dan persatuan warga selama bertahun-tahun.
“Kita bersyukur bisa hadir bersama di majelis ini. Ini adalah wajah desa kita—damai, rukun, dan penuh kebersamaan. Selama pengajian seperti ini masih hidup, insyaAllah desa kita akan diberkahi,” ucapnya.
H. Mukmin juga memastikan bahwa pihak pemerintah desa akan terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan dan kepemudaan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Rangkaian Acara dan Penutup
Acara dimulai dengan istigosah yang dipimpin Ust. Hilman, dilanjutkan dengan pembacaan Kitab Kuning oleh Ust. Baweh dan KH. Taju Subki, Lc. Jamaah tampak antusias mengikuti setiap rangkaian, dari awal hingga penutupan dengan doa bersama dan ramah tamah.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, panitia juga membuka infak dan shodaqoh untuk mendukung operasional Rumah Yatim dan kegiatan sosial lainnya, yang dikoordinasikan melalui: Hari Setiawan, S.I.Kom 0856-9455-5791
MDS ke-180 ini kembali membuktikan bahwa semangat perjuangan tidak hanya ada di ruang formal, tetapi juga dalam majelis-majelis sederhana yang dihadiri oleh orang-orang tulus. Dari Gintung Cilejet, GP Ansor memulai gerakan perubahan—dengan dzikir, dengan ilmu, dan dengan kerja nyata.
“Ansor hadir bukan untuk gagah-gagahan. Kita hadir untuk memuliakan umat, menjaga marwah agama, dan menebar manfaat untuk sesama.”Pungkasnya
(Red)