Bogor -ParpanNews.com I Delapan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) membuktikan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi juga panggilan pengabdian diri yang nyata untuk masyarakat. Mereka adalah Kafila dan kawan-kawan satu tim yang telah mengukir kesan mendalam selama menjalankan KKN di Desa Jeporo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Meski berasal dari latar belakang program studi yang berbeda, teman-teman mampu menjalin kerja sama yang erat. Dengan semangat kolaboratif dan jiwa kepemimpinan yang kuat, kami menjalin komunikasi intensif dan membangun hubungan harmonis dengan semua elemen warga desa. Mulai dari aparat desa, tokoh masyarakat, ibu-ibu PKK, remaja, hingga anak-anak sekolah dasar, semua menjadi mitra dalam setiap program yang kami jalankan. Mereka seperti keluarga kami sendiri yang senantiasa support dan penuh perhatian. Yang membuat kami merasa betah dan terus memiliki energi untuk menyelesaikan program-program yang telah direncanakan.
Keberhasilan KKN ini tak lepas dari pendekatan sosial yang kami lakukan secara kekeluargaan dan partisipatif. Kami tidak hanya datang membawa program, tetapi juga belajar dari masyarakat setempat, mendengarkan, dan menyesuaikan setiap langkah dengan kebutuhan masyarakat.
Program Unggulan yang Berdampak Langsung.
Salah satu program unggulan yang kami laksanakan adalah Pojok Baca Sekolah. Program ini bertujuan meningkatkan literasi anak-anak sekolah dasar dengan membuat tempat baca yang nyaman dan merapikan buku-buku bacaan yang menarik dan edukatif. Kami mahasiswa IPB bersama guru dan siswa SD merancang pojok baca yang kreatif dan menyenangkan —menumbuhkan minat dan budaya membaca sejak dini. Kami menggelar kegiatan story telling, mewarnai bersama, dan berbagai kegiatan positif lainnya yang penuh keceriaan. Tujuannya bukan sekadar hiburan, tetapi juga membangkitkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak.
Di bidang pemberdayaan ekonomi, kami tim KKN IPB memberikan kontribusi nyata dengan mendukung pengembangan ekonomi pesantren. Kami membantu pembuatan kandang maggot —larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF)— yang dapat digunakan sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah organik dan pakan tambahan ternak bernutrisi tinggi. Teknologi sederhana ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi baru bagi pesantren dan masyarakat sekitar.
Di bidang sosial-keagamaan, tim kami turut serta dalam kegiatan keagamaan masyarakat, berupa pembacaan Ratib di masjid. Kehadiran kami dalam kegiatan ini mempererat hubungan emosional dengan warga dan memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, kami turut berpartisipasi dalam program bersih-bersih lingkungan rumah bersama warga. Kegiatan ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kebersihan.
Kompak, Kreatif, dan Menginspirasi.
Selama masa KKN, kami dan tim bekerja keras, menjaga kebersamaan, dan kepedulian. Hal itu menjadi kekuatan utama dalam menggerakkan perubahan. Kami tidak sekadar hadir, tetapi menjadi bagian dari masyarakat setempat, mendengar, belajar, berbagi, dan memberi makna.
KKN di Desa Jeporo menjadi bukti bahwa kami mahasiswa IPB mampu berperan aktif sebagai agen perubahan. Membawa ilmu, semangat, dan aksi nyata ke tengah masyarakat. Semoga ‘Semangat KKN’ ini terus menginspirasi teman-teman generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan desa dan bangsa yang kita cintai.(Red)