Parpanews.com | PESAWARAN – Proyek peningkatan jaringan irigasi di Desa Sindang Garut, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran dengan nilai anggaran mencapai Rp195 juta yang bersumber dari APBN tahun Anggaran 2025 Pelaksana Perkumpulan Petani Penguna Air (P3A) Bina Tani diduga dikerjakan asal jadi.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi bangunan yang memprihatinkan. belum juga dialiri air, sejumlah bagian irigasi tampak retak, dan yang lebih parah, bantalan dudukan irigasi hanya ditimbun menggunakan tanah tanpa pondasi yang kuat.
Salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekhawatirannya atas kualitas proyek P3A tersebut.
” Kalau nanti sudah dialirkan air, pasti kebawa tanahnya. Ini bisa jebol irigasinya, karena pondasinya cuma tanah biasa,” ujarnya kepada awak media ini, Kamis (6/11/2025).
Ketika media mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke Kepala Desa Sindang Garut Kecamatan Way Lima, yang bersangkutan tidak berada di kator Desa.
Upaya konfirmasi juga dilakukan ke pihak Gapoktan yang merangkap sebagai BUMDes Rajawali Sindang Garut, Yudi Astoro, namun tidak berada di rumah. Saat dihubungi melalui WhatsApp dengan nomor 0882-xxxx-6075, pesan hanya ceklis dua tanpa ada balasan.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui dinas terkait segera turun ke lokasi untuk meninjau kembali proyek tersebut, karena kuat dugaan ada unsur Markup anggaran dan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi.
“Kami minta Pemkab Pesawaran turun langsung, Kalau proyek seperti ini dibiarkan yang rugi ya masyarakat. Air tidak bisa mengalir dengan baik dan uang negara terbuang percuma,” tegasnya.
Sampai berita ini di terbitkan pihak desa dan ketua gapoktan Sindang Garut belum bisa di konfirmasi
(Riz)
