MUSLICH TAMAN, PENULIS DAN GURU, BERBAGI KISAH MENGAPA IA BANGGA MENJADI PENDIDIK

Parpannews.com | BOGOR — Muslich Taman, seorang pendidik di SMAN 1 Rumpin yang juga dikenal sebagai penulis buku Guru Sang Arsitek Masa Depan, membagikan refleksi mendalamnya tentang profesi guru. Ia menyebut bahwa menjadi guru adalah takdir terbaik dan anugerah terbesar dalam hidupnya.

​”Dari sekian banyak karunia hidup, salah satu yang paling agung dan selalu ku syukuri adalah ketika Allah menakdirkan menjadi seorang guru,” tulis Muslich dalam esainya.

​Meskipun tidak berasal dari keluarga pendidik, Muslich meyakini bahwa jalan ini adalah pilihan Ilahi. Ia melihat profesi guru sebagai jalan dakwah dan ibadah yang mulia, di mana ia dapat membimbing siswa menuju kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.

​Muslich mengakui bahwa jalan seorang guru penuh tantangan, namun ia percaya bahwa tantangan tersebut tidak sebanding dengan kemuliaan profesi ini. Ia mengutip pandangan tokoh-tokoh besar seperti Aristoteles dan Nelson Mandela untuk menegaskan peran krusial guru dalam membentuk peradaban.

​”Menjadi guru bukan tentang berapa banyak gaji yang diterima, tetapi tentang berapa banyak amal jariyah yang ditinggalkan,” pungkasnya. “Murid-murid yang sukses, shalih, dan berilmu adalah jejak-jejak abadi yang menjadi saksi perjuangan seorang guru.”

​Melalui tulisannya, Muslich Taman menyampaikan pesan bahwa profesi guru layak dibanggakan dan dijalani dengan penuh cinta serta pengabdian.(Dayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *